Strategi Belajar Mengajar
Istilah strategi mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani strategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga strategi diartikan sebagai ilmu kejenderalan atau ilmu kepanglimaan. Strategi dalam pengertian kemiliteran ini berarti cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk mencapai tujuan perang. Tujuan perang itu sendiri tidak ditentukan oleh militer, tetapi oleh politik. Sekali tujuan sudah ditetapkan oleh politik, maka militer harus memenangkannya.
Strategi dibedakan dengan taktik. Strategi dalam dunia kemiliteran berhubungan dengan perang, yaitu cara yang paling efektif untuk memenangkan perang. Taktik berhubungan dengan pertempuran yang harus dilakukan untuk melaksanakan peperangan itu. Kalau strategi adalah ilmu peperangan, maka taktik adalah ilmu pertempuran. Pengertian strategi tersebut kemudian diterapkan dalam dunia pendidikan. Menurut Ensiklopedia Pendidikan, Strategi ialah the art of bringing force to the battle field in favourable position. Dalam pengertian ini strategi adalah suatu seni, yaitu seni membawa pasukan kedalam medan tempur dalam posisi yang paling menguntungkan.
Dalam perkembangan selanjutnya strategi tidak lagi hanya seni, tetapi sudah merupakan ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari. Dengan demikian istilah strategi yang diterapkan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar adalah suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di kelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah diterapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Tujuan pengajaran itu sendiri ditertapkan dalam perencanaan pengajaran atau yng kita kenal dengan kurikulum. Disamping tujuan pengajaran, baik dalam arti tujuan instruksional maupun tujuan noninstruksional, kurikulum memuat isi dan dan pengalaman belajar yang semuanya turut menentukan pemilihan strategi belajar-mengajar.
Strategi belajar-mengajar itu memuat berbagai alternative yang harus dipertimbangkan untuk dipilih dalam rangka perencanaan pengajaran. T. Raka Joni mengartikan strategi belajar sebagai pola dan urutan umum perbuatan guru-murid dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar. Perbuatan atau kegiatan guru-murid didalam proses belajar-mengajar itu terdiri atas bermacam-macam bentuk. Keseluruhan bentuk itulah yang dimaksud dengan pola dan urutan umum perbuatan guru-murid. Seorang guru yang merencanakan pengajarannya, lebih dahulu harus memikirkan strateginya. Setelah menentukan suatu alternative barulah ia menusun rencana pengajaran atau desain instruksional.
Strategi belajar-mengajar, menurut J.R. David dalam Teaching Strategies for College Class Room (1976),ialah a plan, method, or series activities designed to achieves a particular educational goal (P3G, 1980). Menurut pengertian ini strategi belajar-mengajar meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Kadang-kadang metode pengajaran sering dikacaukan dengan strategi belajar-mengajar.
Untuk melaksanakan suatu strategi tertentu diperlukan seperangkat metode pengajaran. Suatu program pengajaran yang diselenggarakan oleh guru dalam satu kali tatap muka, bisa dilaksanakan dengan berbagai metode seperti ceramah, diskusi kelompok, maupun tanya jawab. Keseluruhan metode itu termasuk media pendidikan yang digunakan untuk menggambarkan strategi belajar-mengajar. Strategi dapat diartikan sebagai a plan of operation achieving something`rencana kegiatan untuk mencapai sesuatu`. Sedangkan metode ialah a way in achieving something`carauntuk mencapai sesuatu`. Metode pengajaran termasuk dalam perencanaan kegiatan atau strategi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:
· Strategi belajar-mengajar adalah rencana dan cara-cara membawakan pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif.
· Cara-cara membawakan pengajaran itu merupakan pola dan urutan umum perbuatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar.
· Pola dan urutan umum perbuatan guru-murid itu merupakan suatu kerangka umum kegiatan belajar-mengajar yang tersusun dalam suatu rangkaian bertahap menuju tujuan yang telah ditetapkan.
Strategi belajar-mengajar merupakan rancangan dasar bagi seorang guru tentang cara ia membawakan pengajarannya di kelas secara bertanggung jawab. Strategi instruksional tidak sama dengan desain instruksional. Desain instruksional merupakan blue print suatu pengajaran. Blue print itu baru dapat disusun setelah diterapkan model dan bentuk pengajaran yang dikhendaki. Atau dengan kata lain setelah diambil keputusan tentang strategi yang dipergunakan.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, strategi belajar-mengajar juga tidak sama dengan metode pengajaran. Strategi belajar-mengajar merupakan rencana kegiatan untuk mencapai tujuan, sedangkan metode pengajaran adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan itu. Metode pengajaran adalah alat untuk mengoperasionalkan apa yang direncanakan dalam strategi. Untuk melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkat metode pengajaran tertentu. Dalam pengertian yang demikian, maka metode pengajaran menjadi salah satu unsur dalam strategi belajar-mengajar. Unsur lain seperti sumber belajar, kemampuan yang dimiliki guru dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran, organisasi kelas, waktu yang tersedia, dan kondisi kelas dan lingkungannya, merupakan unsur-unsur yang juga mendukung strategi belajar-mengajar.
Strategi Belajar Mengajar
Rabu, 27 Oktober 2010Diposting oleh IKHSAN di 12.08
Label: Strategi Belajar Mengajar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
tes komentar
Posting Komentar